Pada pukul tujuh
pagi bel sekolah pun berbunyi akhirnya Aku dan Vero pun memasuki kelas bersama. Pagi itu Bu Hesti pun
memasuki kelas, dan Bu Hesti pun berkata “selamat pagi anak-anak, Ibu akan menyampaikan sesuatu
kepada kalian, hari ini kalian kedatangan teman baru yang bernama Yasmine
Artalita. Ia adalah murid pindahan dari Amerika tepatnya dari sekolah America
Elementary School” jelas Bu Hesti kepada murid–murid. setelah Bu Hesti memberi tahu
murid-murid tentang kedatangan Yasmine, Yasmine pun langsung memasuki kelas dan
memperkenalkan dirinya. Setelah Yasmine
memperkenalkan diri Ia pun duduk di sebelah Salsa. Yasmine ternyata
adalah anak yang pintar tapi sayang dia sangat sombong, karena dia sombong dia
jadi dijauhi banyak teman. Walaupun Yasmine dijauhi oleh teman-teman tapi Alexa
dan Vero tidak menjauhi Yasmine.
Pada waktu
istirahat Alexa dan Vero sedang melihat Yasmine
menangis di taman belakang sekolah. Alexa dan Vero langsung menghampiri
Yasmine dan berkata “Yasmine, kenapa kamu menangis? apa yang terjadi denganmu?” lalu Yasmine pun menjawab “aku.. akk... aku tidak kenapa-napa kok”
“kamu bohong Yasmine! pasti ada sesuatu yang membuatmu jadi seperti ini, ayolah Yasmine jelaskan apa yang terjadi padamu sehingga kamu seperti ini” kata ku kepada Yasmine. Yasmine pun menjawab dengan terisak-isak, ia berkata “jadi begini ceritanya, tadi baru saja aku mendapat kabar dari seseorang dan dia mengatakan bahwa Nina sahabatku megalami kecelakaan dan dia pun meninggal dan sekarang aku sedih karena aku tidak akan mempunyai sahabat lagi untuk selamanya”
lalu aku menjawab “mengapa kamu tidak akan mempunyai sahabat lagi untuk selamanya? kan didunia ini tidak hanya ada satu orang?” jelasku.
Yasmine menjawab “ya, aku memang tidak akan memiliki sahabat lagi untuk selamanya karena, tidak ada yang mau lagi berteman denganku, punya teman saja tidak apalagi punya sahabat itu tidak akan terjadi padaku untuk selamanya” jelas Yasmine kepadaku dan Vero.
Lalu Vero berkata “Yasmine aku mau kok menjadi sahabatmu” aku pun juga berkata “iya Yasmine betul apa yang dikatakan Vero kami berdua mau kok menjadi sahabatmu” dan Yasmine menjawab “apakah sungguh kalian mau menjadi sahabatku?” lalu aku dan Vero menjawab “iya kami bersungguh - sungguh untuk menjadi sahabatmu selamanya” Lalu mereka bertiga menjulurkan jari kelingkingnya dan mengucapkan janji persahabatan yaitu BEST FRIENDS FOREVER.
“kamu bohong Yasmine! pasti ada sesuatu yang membuatmu jadi seperti ini, ayolah Yasmine jelaskan apa yang terjadi padamu sehingga kamu seperti ini” kata ku kepada Yasmine. Yasmine pun menjawab dengan terisak-isak, ia berkata “jadi begini ceritanya, tadi baru saja aku mendapat kabar dari seseorang dan dia mengatakan bahwa Nina sahabatku megalami kecelakaan dan dia pun meninggal dan sekarang aku sedih karena aku tidak akan mempunyai sahabat lagi untuk selamanya”
lalu aku menjawab “mengapa kamu tidak akan mempunyai sahabat lagi untuk selamanya? kan didunia ini tidak hanya ada satu orang?” jelasku.
Yasmine menjawab “ya, aku memang tidak akan memiliki sahabat lagi untuk selamanya karena, tidak ada yang mau lagi berteman denganku, punya teman saja tidak apalagi punya sahabat itu tidak akan terjadi padaku untuk selamanya” jelas Yasmine kepadaku dan Vero.
Lalu Vero berkata “Yasmine aku mau kok menjadi sahabatmu” aku pun juga berkata “iya Yasmine betul apa yang dikatakan Vero kami berdua mau kok menjadi sahabatmu” dan Yasmine menjawab “apakah sungguh kalian mau menjadi sahabatku?” lalu aku dan Vero menjawab “iya kami bersungguh - sungguh untuk menjadi sahabatmu selamanya” Lalu mereka bertiga menjulurkan jari kelingkingnya dan mengucapkan janji persahabatan yaitu BEST FRIENDS FOREVER.
Pada keesokan harinya saat di sekolah.
“Pagi Vero, pagi Yasmine” Ucap Alexa seraya duduk di bangku kelasnya. “Pagi juga Sahabat kami yang cantik” Ucap Vero dan Yasmine secara kompak.
Belum lama mereka mengobrol tiba–tiba bel masuk sekolah pun
berbunyi dan terpaksa mereka menghentikan obrolan mereka dan langsung nenuju
lapangan untuk melaksanakan ikrar. Setelah ikrar selesai mereka bertiga pun
memasuki kelas bersama. Pagi ini adalah waktunya
pelajaran Matematika. Tak lama Kemudian Bu Rina pun datang memasuki kelas, dan
semua murid bersiap–siap untuk mengikuti pelajaran matematika.
Sejam Kemudian....
Bel istirahat sudah berbunyi dan itu tandanya waktu istirahat. Semua
Murid langsung berhamburan keluar kelas dan menuju ke kantin, termasuk ketiga
sahabat yaitu, Alexa, Vero, dan Yasmine. Sesampainya di Kantin Alexa, Vero, dan Yasmine pun langsung memesan makanan sesuai
selera mereka. Setelah itu mereka makan bersama–sama. Merekan makan sambil bercerita bersama.
Keesokan Harinya saat di sekolah...
“Pagi Vero” ujar Alexa. “Pagi juga Al” jawab Vero. "Eh, ngomong–ngomong Yasmine kemana?" tanya Alexa. “Tau tuh, dari tadi aku juga tidak melihat Yasmine, mungkin dia telat kali” ujar Vero. “Yah mungkin saja” jawab Alexa. Lalu mereka berdua pun
berbincang–bincang sampai akhiranya bel masuk pun berbunyi, tapi sampai bel
masuk berbunyi Yasmine tetap belum datang. Ada apakah dengan Yasmine?
Setelah Berbaris dan Ikrar semua murid pun langsung memasuki ruang kelas
masing-masing. Begitu juga dengan Alexa dan Vero.
Alexa dan Vero kelihatan tak seperti biasanya yang sangat ceria. Pada saat itu
mereka berdua hanya memikirkan apakah yang terjadi dengan Yasmine? karena hari
ini Yasmine tidak masuk sekolah. Pada waktu mengikuti pelajaran di kelas mereka
berdua tidak berkonsentrasi sama sekali, mereka berdua hanya memikirkan
Yasmine. Mereka takut ada sesuatu yang terjadi dengan Yasmine.
Seminggu kemudian..
Seminggu sudah Yasmine tidak masuk sekolah. Alexa dan Vero pun
terasa semakin khawatir. Mereka semakin tidak berkonsentrasi mengikuti
pelajaran karena memikirkan sahabat yang di sayanginya itu. Pada waktu di kelas
Bu Hesti memberitahu anak–anak bahwa Yasmine terserang penyakit JANTUNG.
Setelah mendengar berita dari Bu Hesti Alexa dan Vero langsung tersentak kaget.
Seakan tak percaya dengan kata–kata yang di ucapkan Bu Hesti tadi. Sepulang
sekolah Alexa dan Vero langsung menuju ke Rumah Sakit dimana Yasmine dirawat.
Setelah sampai di Rumah Sakit mereka segera bergegas menuju Ruangan Edelweis
ruangan dimana tempat Yasmine di rawat.
Sesampainya di ruangan itu Alexa dan Vero melihat Yasmine terbaring lemah tak berdaya. Alexa dan Vero langsung menangis karena melihat Yasmine yang Terbaring lemah itu. “Yasmine, hiks.. kenapa kamu tidak bilang sama kami kalau kamu punya... hiks.. penyakit.. hiks… jantung?” Tanya Alexa kepada Yasmine sambil terisak–isak. Lalu, Yasmine pun menjawab “aaaakkkuu tidak mau merepotkan kalian karena kalian sudah banyak membantuku, aku tidak mau kalian memikirkanku”. Lalu Vero pun berkata “Yasmine kamu sama sekali tidak merepotkan kita kok, lagipula kita kan bersahabat” “makasih ya Lex, Makasih ya Ver, kalian memang sahabat terbaik dalam hidupku. aku berjanji tidak akan pernah melupakan kalian, tapi aku mempunyai satu permintaan kepada kalian..” ucap Yasmine. Lalu Vero bertanya “apa permintaanmu Yasmine?”
Sesampainya di ruangan itu Alexa dan Vero melihat Yasmine terbaring lemah tak berdaya. Alexa dan Vero langsung menangis karena melihat Yasmine yang Terbaring lemah itu. “Yasmine, hiks.. kenapa kamu tidak bilang sama kami kalau kamu punya... hiks.. penyakit.. hiks… jantung?” Tanya Alexa kepada Yasmine sambil terisak–isak. Lalu, Yasmine pun menjawab “aaaakkkuu tidak mau merepotkan kalian karena kalian sudah banyak membantuku, aku tidak mau kalian memikirkanku”. Lalu Vero pun berkata “Yasmine kamu sama sekali tidak merepotkan kita kok, lagipula kita kan bersahabat” “makasih ya Lex, Makasih ya Ver, kalian memang sahabat terbaik dalam hidupku. aku berjanji tidak akan pernah melupakan kalian, tapi aku mempunyai satu permintaan kepada kalian..” ucap Yasmine. Lalu Vero bertanya “apa permintaanmu Yasmine?”
Yasmine pun berkata “Permintaanku adalah jagan pernah
lupakan aku untuk selamanya dan semoga kalian tidak akan menggantikan aku
dengan sahabat yang baru, karena hidupku tidak akan lama lagi. aku ingin kita menjalin persahabatan yang indah
walaupun aku sudah tiada lagi, aku hanya ingin memberi tahu
kalian bahwa sahabat tidak harus selamanya memiliki. aku mohon sekali sama kalian”
Lalu Alexa menjawab “Yasmine, kkkk.. aaamuuu nggak boleh berkata seperti itu! kamu harus bertahan hidup, kamu harus kuat. aku nggak mau kehilanganmu. kamu dan Vero adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki, Yasmine kumohon janganlah kau pergi meninggalkan aku dan Vero. aku masih ingin menghabiskan masa–masa indah bersamamu Yasmine”
Tapi Tuhan sudah berkehendak, pada saat itu juga Yasmine pergi meninggalkan Alexa, Vero dan Juga Keluarga serta teman–teman yang mencintainya. Semuanya langsung menangis karena mereka harus kehilangan Yasmine. Begitu juga dengan Alexa dan Vero.
Lalu Alexa menjawab “Yasmine, kkkk.. aaamuuu nggak boleh berkata seperti itu! kamu harus bertahan hidup, kamu harus kuat. aku nggak mau kehilanganmu. kamu dan Vero adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki, Yasmine kumohon janganlah kau pergi meninggalkan aku dan Vero. aku masih ingin menghabiskan masa–masa indah bersamamu Yasmine”
Tapi Tuhan sudah berkehendak, pada saat itu juga Yasmine pergi meninggalkan Alexa, Vero dan Juga Keluarga serta teman–teman yang mencintainya. Semuanya langsung menangis karena mereka harus kehilangan Yasmine. Begitu juga dengan Alexa dan Vero.
Persahabatan mereka memang belum berjalan lama. Hanya
setahun Alexa dan Vero bersahabat dengan Yasmine, Yasmine pun harus pergi
meninggalkan mereka berdua. Persahabatan mereka memang Indah. Mereka selalu kompak satu sama lain, mereka
juga tidak membeda–bedakan satu sama lain.
Pada suatu hari Alexa teringat pesan Yasmine. Pesannya yaitu, agar Alexa dan Vero tidak akan pernah
melupakan Yasmine dan ‘SAHABAT ITU MEMANG SELAMANYA TAK
HARUS DIMILIKI’. walaupun dia pergi meninggalkan
kita, tapi dia selalu ada di dalam hati
kita. jagalah sahabatmu baik–baik dan janganlah kamu
menyakiti sahabatmu. karena sahabat itu susah sekali dicari, dan jagalah persahabatanmu agar PERSAHABATANMU
MENJADI PERSAHABATAN YANG INDAH YANG
DAPAT DIKENANG SEPANJANG MASA.
REMEMBER ONE THING:
FRIENDSHIP NEVER END AND NEVER DIE!
Bekasi, 16 June 2012
Arvineke Pramaresi
No comments:
Post a Comment